Halaman

Minggu, 07 Juli 2013

Layanan Pengguna Perpustakaan Berbasiskan Teknologi Informasi

Tugas 
Layanan Informasi




Dibuat oleh :
Vina Amanda Utami
13040112140055



Dengan judul makalah :
Layanan Pengguna
Berbasiskan Teknologi Informasi


Jurusan Ilmu Perpustakaan
Universitas Diponegoro





Bab I.

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perpustakaan saat ini dipergunakan tidak hanya sebagai salah satu pusat informasi atau sumber ilmu pengetahuan melainkan juga untuk  penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa serta berbagai jasa lainnya. Untuk  mengoptimalkan peran tersebut, pengorganisasian informasi perlu dilakukan untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pengguna, jika mampu memberikan layanan yang terbaik, dan dinilai buruk secara keseluruhan, jika layanan yang diberikan buruk. Oleh karena itu Layanan Pengguna merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Layanan pengguna merupakan salah satu kegiatan pokok perpustakaan. Hal itu di karenakan kegiatan layanan merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara pustakawan dan pemustaka, sehingga penilian pengguna akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut dilangsungkan. Kegiatan-kegitan layanan yang diberikan kepada pengguna mencakup koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan. Tetapi dengan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan semakin beragamnya teknologi canggih membawa perubahan pula pada masyarakat dan individu. Perubahan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi pula pada tuntunan terhadap kondisi keberadaan perpustakaan yang harus sudah menerapkan sistem teknologi di beberapa kegiatan layanan pengorganisasian.


B.     Rumusan Masalah
·     Bagaimana karakteristik kegiatan layanan pengguna yang ideal untuk pengguna perpustakaan/ pemustaka.
·  Beberapa Sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaan berorientasi pengguna berbasis teknologi.
·       Perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh Perkembangan Teknologi Informasi (TI) di perpustakaan.


C.     Tujuan
ü  Memberikan informasi kepada pustakawan tentang karakteristik-karakteristik layanan pengguna apa saja yang harus diperhatikan agar menjadi sebuah layanan yang ideal bagi pengguna perpustakaan/ pemustaka.
ü  Mendorong perpustakaan yang sekarang untuk menciptakan layanan perpustakaan yang berorientasi pengguna berbasis teknologi.
ü  Memberikan info hal-hal utama yang harus diperhatikan seorang pustakawan dalam memberdayakan layanan perpustakaan yang berbasis teknologi.
ü  Memberikan info besarnya peran Teknologi Informasi (TI) dalam kegiatan layanan perpustakaan pada masa sekarang.



Bab II.
PEMBAHASAN

A.    Isi
Citra Perpustakaan terutama ditentukan oleh pendapat masyarakat. Reputasi perpustakaan juga didasarkan atas jasa yang diberikannya, setiap perpustakaan, besar maupun kecil, harus memperhatikan benar hubungan dengan masyarakat pengguna perpustakaan/ pemustaka.
Agar pengguna merasa puas, maka layanan pengguna perpustakaan harus berkualitas. Karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari segi :

1.      Koleksi.
Dalam memenuhi koleksi pustaka di perpustakaan harus memenuhi 2 unsur berikut :
a.       Kuantitas, berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan.
b.      Kualitas, berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi.

2.      Layanan Perpustakaan
a.       Ketepatan waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.
b.      Akurasi layanan, berkaitan dengan layanan yang menimalkan kesalahan.
c.       Kemudahan mendapatkan layanan, berkaitan dengan banyaknya petugas yang melayani dengan fasilitas yang mendukung seperti komputer.

3.      Pekerjaan Pelayanan kepada pengunjung.
Dalam pekerjaan inilah yang menghadapkan tugas perpustakaan kepada pemakai, menjalankan pekerjaan pelayanan ini, perlu diusahkan :
a.       Terciptanya hubungan yang baik antara petugas dengan pengunjung.
Suasana yang tenang, sikap yang ramah dan suka membantu, tindakan yang efisien dan tepat adalah faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian.
b.      Petugas harus memahami kedudukannya dalam melayani kebutuhan dan kepentingan pemustaka.
c.       Petugas harus dapat memahami materi apa saja yang ada di perpustakaan, serta cara-cara dan alat-alat untuk menemukannya.
d.      Kerjasamanya antar perpustakaan.
Kerja sama antar perpustakaan perlu dilakukan karena tidak satu pun perpustakaan yang dapat berdiri sendiri dalam arti informasi/koleksinya mampu memenuhi kebutuhan informasi pengunjungnya, sehingga jawaban ”informasi yang Anda cari tidak ada di perpustakaan kami” tidak akan berlaku lagi. Setidaknya pustakawan dapat memberi alternatif artikel atau menunjukkan dimana artikel tersebut dapat diperoleh.

4.      Fasilitas dan sarana yang berbasis teknologi informasi.

Perpustakaan perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan pengguna. Pengelola perpustakaan perlu memikirkan untuk menyediakan fasilitas yang membuat pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan, seperti menyediakan kursi dan meja yang cukup baik, penyejuk ruangan atau AC, dan sarana penelusuran koleksi/informasi dalam jumlah dan mutu yang baik. Pemanfaatan Teknologi Informasi saat ini menjadi kewajiban hampir dibanyak perpustakaan. Oleh karena itu, Teknologi Informasi telah membantu perpustakaan memperbaiki kualitas dan jenis layanan. Minimal saat ini sebuah perpustakaan harus mempunyai:
a.       Kelengkapan, menyangkut lingkup layanan dan ketersediaan sarana pendukung serta layanan pelengkap lainnya.

Contoh :

- Jaringan lokal ( Local Area Network) berbasis TCP/IP.
      Keuntungan TCP/IP adalah banyaknya aplikasi yang berjalan pada infrastruktur tersebut.

-Akses ke internet.
      Minimal harus ada akses ke internet untuk pustakawan agar mudah mengakses informasi eksternal perpustakaan.

-Komputer untuk pustakawan dan pengunjung perpustakaan.
      Harus ada komputer untuk server yang akan memberikan layanan kepada pengunjung, komputer untuk pustakawan bekerja dan komputer untuk pengunjung agar bisa menggunakan layanan informasi.

- Adanya fasilitas digital dan internet.
      Fasilitas digital dan internet memungkin pengunjung perpustakaan dapat memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan tanpa mengenal waktu dan jarak. Homepage perpustakaan dapat menyajikan data bibliografis dan abstrak dari jurnal penelitian (kalau memungkinkan dalam bentuk full text), pendidikan pemakai, berita-berita perpustakaan, informasi lokal (universitas, kota), pameran online, media komunikasi dengan pengunjung (saran dan kritik), hubungan dengan situs lain, dan sebagainya.

-Hot spot
      Hot spot bearti menyediakan layanan internet bebas untuk suatu lingkungan yang terbatas, sebagai contoh di sekitar gedung perpustakaan. Dengan memiliki hot spot perpustakaan menyediakan jasa penelusuran internet yang dapat diakses oleh pengunjung dari laptop/note book yang bisa dibawa, dengan syarat memiliki LAN Card Wireless.

b.      Kenyaman memperoleh layanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan, petunjuk, ketersediaan informasi, kebersihan dan lain-lain.
Contoh :

-Menyediakan koleksi dalam multi format.
      Perpustakaan perlu menyediakan koleksi baik dalam bentuk tercetak, bahan-bahan mulitimedia, digital, hypertext, termasuk juga pertemuan dan diskusi formal dan non formal, lengkap dengan alat untuk memutar/ mendengarkan koleksi multimedia tersebut.

-Gedung perpustakaan yang menarik dan mudah dijangkau.
      Gedung perpustakaan sebaiknya di desain dengan menarik dan lokasi perpustakaan mudah diakses oleh masyarakat.Gedung perpustakaan perlu dilengkapi dengan ruang belajar bagi pengunjung, ruang multimedia, ruang diskusi dan cafe atau tempat istirahat.


Itulah beberapa layanan pengguna yang ideal bagi pemustaka di zaman teknologi sekarang ini. Oleh karena itu perpustakaan beserta layanan-layanan didalamnya harus telah menggunakan teknologi informasi dalam kegiatan pelayanannya.
Perpustakaan saat ini dituntut mampu berubah mengikuti perubahan sosial pemakainya. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah banyak mengubah karakter sosial pemakainya. Perubahan dalam kebutuhan informasi, berinteraksi dengan orang lain, berkompetisi, dan lain-lain. Pada akhirnya semua itu berujung pada tuntutan pemakai agar perpustakaan tidak hanya sekedar tempat mencari buku atau membaca majalah, tetapi menjadi semacam one-stop station bagi mereka, yaitu suatu lingkungan dimana pemakai bisa: (i) berinteraksi dengan orang lain, (ii) mencari informasi yang dibutuhkan, (iii) berbagi pengetahuan, (iv) merasa termotivasi untuk melakukan inovasi dan kreatifitas.
Perkembangan dari penerapan teknologi informasi dan komunikasi dapat diukur dengan telah diterapkannya/digunakannya sebagai sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan dan perpustakaan digital (digital library). Sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, pengolahan, sirkulasi, statistik, pengelolaan anggota perpustakaan, dan lain-lain. Sistem ini sering dikenal juga dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan. Dengan penerapan SIM ini secara langsung merubah paradigma layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan yang dulunya off-line berubah menjadi on-line. Di sini Perpustakaan harus mampu merancang layanan perpustakan yang memungkinkan akses terhadap sumber-sumber informasi (information resources).
Hal ini mengisyaratkan bahwa pemanfaatan perpustakaan tidak lagi bergantung pada visitasi pemakai perpustakaan atau bertumpu pada kunjungan secara fisik semata, tetapi pemanfaatannya dapat dilakukan setiap saat dan dari berbagai tempat dimana pun pengguna berada.


Bab III
PENUTUP

A.    Simpulan
Hidup matinya suatu perpustakaan, tergantung seberapa ideal perpustakaan itu dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. Hal ini tentu saja berhubungan dengan koleksi apa saja yang dimiliki dan layanan seperti apa yang di butuhkan oleh pemustaka saat ini. Seorang pustakawan harus jeli melihat perkembangan yang ada sehingga dapat mengantisipasi perkembangan kebutuhan pemustaka dari waktu ke waktu yang selalu berubah, Kemajuan zaman sekarang memang menuntut perpustakaan untuk membenahi dirinya ke arah kemajuan agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi pustakawan untuk terus meningkatkan kualitas layanannya. Oleh karena itu, di tengah kemajuan ilmu pengetahuan termasuk teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan harus mampu memberikan nilai tambah pada informasi melalui streamlining, ekspansi dan inovasi. Pemberdayaan perpustakaan dan pustakawan dalam paradigma baru harus disesuaikan dan ditingkatkan seiring dengan perubahan tuntutan pengunjung, yaitu akses dan layanan informasi secara lebih luas, cepat dan tepat.
B.     Saran
1.      Peningkatan pelayanan perpustakaan agar berjalan sesuai dengan perkembangan zaman.
2.      Layanan di perpustakaan sebaiknya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat.
3.      Pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengunjung, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah.


Daftar pustaka.
            Ny. Rusina Sjahrial – Pamuntjak.1986 Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta : Penerbitan Djambatan.
F. Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan perpustakaan.Yogyakarta : Graha Ilmu.