Tugas
Layanan Informasi
Dibuat
oleh :
Vina
Amanda Utami
13040112140055
Dengan
judul makalah :
Layanan
Pengguna
Berbasiskan
Teknologi Informasi
Jurusan Ilmu Perpustakaan
Universitas Diponegoro
Bab I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perpustakaan
saat ini dipergunakan tidak hanya sebagai salah satu pusat informasi atau
sumber ilmu pengetahuan melainkan juga untuk penelitian, rekreasi,
pelestarian khasanah budaya bangsa serta berbagai jasa lainnya. Untuk
mengoptimalkan peran tersebut, pengorganisasian informasi perlu dilakukan
untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang
dibutuhkan secara cepat dan tepat.
Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pengguna, jika mampu
memberikan layanan yang terbaik, dan dinilai buruk secara keseluruhan, jika
layanan yang diberikan buruk. Oleh karena itu Layanan Pengguna merupakan tolak
ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Layanan pengguna merupakan salah satu
kegiatan pokok perpustakaan. Hal itu di karenakan kegiatan layanan merupakan
kegiatan yang mempertemukan langsung antara pustakawan dan pemustaka, sehingga
penilian pengguna akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut dilangsungkan.
Kegiatan-kegitan layanan yang diberikan kepada pengguna mencakup koleksi,
fasilitas dan jasa perpustakaan. Tetapi dengan seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan semakin beragamnya teknologi canggih membawa perubahan pula
pada masyarakat dan individu. Perubahan tersebut pada akhirnya akan
mempengaruhi pula pada tuntunan terhadap kondisi keberadaan perpustakaan yang
harus sudah menerapkan sistem teknologi di beberapa kegiatan layanan
pengorganisasian.
B.
Rumusan Masalah
· Bagaimana karakteristik kegiatan layanan
pengguna yang ideal untuk pengguna perpustakaan/ pemustaka.
· Beberapa
Sarana dan prasarana pendukung layanan perpustakaan berorientasi pengguna berbasis teknologi.
· Perubahan-perubahan
yang ditimbulkan oleh Perkembangan Teknologi
Informasi (TI) di perpustakaan.
C. Tujuan
ü Memberikan informasi kepada pustakawan tentang
karakteristik-karakteristik layanan pengguna apa saja yang harus diperhatikan
agar menjadi sebuah layanan yang ideal bagi pengguna perpustakaan/ pemustaka.
ü Mendorong perpustakaan yang sekarang untuk
menciptakan layanan perpustakaan yang berorientasi pengguna berbasis teknologi.
ü Memberikan info hal-hal utama yang harus diperhatikan
seorang pustakawan dalam memberdayakan layanan perpustakaan yang berbasis
teknologi.
ü Memberikan info besarnya peran Teknologi
Informasi (TI) dalam kegiatan layanan perpustakaan pada masa sekarang.
Bab II.
PEMBAHASAN
A. Isi
Citra Perpustakaan terutama ditentukan oleh
pendapat masyarakat. Reputasi perpustakaan juga didasarkan atas jasa yang
diberikannya, setiap perpustakaan, besar maupun kecil, harus memperhatikan
benar hubungan dengan masyarakat pengguna perpustakaan/ pemustaka.
Agar pengguna merasa puas, maka layanan pengguna perpustakaan harus
berkualitas. Karakteristik layanan pengguna yang berkualitas dapat dilihat dari
segi :
1.
Koleksi.
Dalam
memenuhi koleksi pustaka di perpustakaan harus memenuhi 2 unsur berikut :
a.
Kuantitas,
berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan.
b.
Kualitas,
berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi.
2.
Layanan
Perpustakaan
a.
Ketepatan
waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.
b.
Akurasi
layanan, berkaitan dengan layanan yang menimalkan kesalahan.
c.
Kemudahan
mendapatkan layanan, berkaitan dengan banyaknya petugas yang melayani dengan
fasilitas yang mendukung seperti komputer.
3.
Pekerjaan
Pelayanan kepada pengunjung.
Dalam
pekerjaan inilah yang menghadapkan tugas perpustakaan kepada pemakai,
menjalankan pekerjaan pelayanan ini, perlu diusahkan :
a.
Terciptanya
hubungan yang baik antara petugas dengan pengunjung.
Suasana
yang tenang, sikap yang ramah dan suka membantu, tindakan yang efisien dan
tepat adalah faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian.
b.
Petugas
harus memahami kedudukannya dalam melayani kebutuhan dan kepentingan pemustaka.
c.
Petugas
harus dapat memahami materi apa saja yang ada di perpustakaan, serta cara-cara
dan alat-alat untuk menemukannya.
d.
Kerjasamanya
antar perpustakaan.
Kerja
sama antar perpustakaan perlu dilakukan karena tidak satu pun perpustakaan yang
dapat berdiri sendiri dalam arti informasi/koleksinya mampu memenuhi kebutuhan
informasi pengunjungnya, sehingga jawaban ”informasi yang Anda cari tidak ada
di perpustakaan kami” tidak akan berlaku lagi. Setidaknya pustakawan dapat
memberi alternatif artikel atau menunjukkan dimana artikel tersebut dapat
diperoleh.
4. Fasilitas dan sarana yang berbasis teknologi
informasi.
Perpustakaan perlu menyediakan sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan pengguna. Pengelola perpustakaan perlu
memikirkan untuk menyediakan fasilitas yang membuat pengunjung merasa nyaman
berada di perpustakaan, seperti menyediakan kursi dan meja yang cukup baik,
penyejuk ruangan atau AC, dan sarana penelusuran koleksi/informasi dalam jumlah
dan mutu yang baik. Pemanfaatan Teknologi Informasi saat ini menjadi kewajiban
hampir dibanyak perpustakaan. Oleh karena itu, Teknologi Informasi telah
membantu perpustakaan memperbaiki kualitas dan jenis layanan. Minimal saat ini
sebuah perpustakaan harus mempunyai:
a.
Kelengkapan,
menyangkut lingkup layanan dan ketersediaan sarana pendukung serta layanan
pelengkap lainnya.
Contoh :
-
Jaringan lokal ( Local Area Network)
berbasis TCP/IP.
Keuntungan TCP/IP adalah banyaknya aplikasi yang berjalan pada infrastruktur
tersebut.
-Akses ke
internet.
Minimal harus ada akses ke internet untuk
pustakawan agar mudah mengakses informasi eksternal perpustakaan.
-Komputer
untuk pustakawan dan pengunjung perpustakaan.
Harus ada komputer untuk server yang akan
memberikan layanan kepada pengunjung, komputer untuk pustakawan bekerja dan
komputer untuk pengunjung agar bisa menggunakan layanan informasi.
- Adanya
fasilitas digital dan internet.
Fasilitas digital dan internet memungkin
pengunjung perpustakaan dapat memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan
tanpa mengenal waktu dan jarak. Homepage
perpustakaan dapat menyajikan data bibliografis dan abstrak dari jurnal
penelitian (kalau memungkinkan dalam bentuk full
text), pendidikan pemakai, berita-berita perpustakaan, informasi lokal
(universitas, kota), pameran online, media komunikasi dengan pengunjung
(saran dan kritik), hubungan dengan situs lain, dan sebagainya.
-Hot spot
Hot
spot bearti menyediakan layanan internet bebas untuk suatu lingkungan yang
terbatas, sebagai contoh di sekitar gedung perpustakaan. Dengan memiliki hot spot perpustakaan menyediakan jasa
penelusuran internet yang dapat diakses oleh pengunjung dari laptop/note book yang bisa dibawa,
dengan syarat memiliki LAN Card Wireless.
b.
Kenyaman
memperoleh layanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan, petunjuk, ketersediaan informasi,
kebersihan dan lain-lain.
Contoh :
-Menyediakan
koleksi dalam multi format.
Perpustakaan perlu menyediakan koleksi
baik dalam bentuk tercetak, bahan-bahan mulitimedia,
digital, hypertext,
termasuk juga pertemuan dan diskusi formal dan non formal, lengkap dengan alat
untuk memutar/ mendengarkan koleksi multimedia tersebut.
-Gedung
perpustakaan yang menarik dan mudah dijangkau.
Gedung perpustakaan sebaiknya di desain
dengan menarik dan lokasi perpustakaan mudah diakses oleh masyarakat.Gedung
perpustakaan perlu dilengkapi dengan ruang belajar bagi pengunjung, ruang
multimedia, ruang diskusi dan cafe atau tempat istirahat.
Itulah beberapa layanan pengguna yang
ideal bagi pemustaka di zaman teknologi sekarang ini. Oleh karena itu
perpustakaan beserta layanan-layanan didalamnya harus telah menggunakan
teknologi informasi dalam kegiatan pelayanannya.
Perpustakaan saat ini dituntut mampu berubah mengikuti
perubahan sosial pemakainya. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah banyak
mengubah karakter sosial pemakainya. Perubahan dalam kebutuhan informasi,
berinteraksi dengan orang lain, berkompetisi, dan lain-lain. Pada akhirnya
semua itu berujung pada tuntutan pemakai agar perpustakaan tidak hanya sekedar
tempat mencari buku atau membaca majalah, tetapi menjadi semacam one-stop
station bagi mereka, yaitu
suatu lingkungan dimana pemakai bisa: (i) berinteraksi dengan orang lain, (ii)
mencari informasi yang dibutuhkan, (iii) berbagi pengetahuan, (iv) merasa
termotivasi untuk melakukan inovasi dan kreatifitas.
Perkembangan dari penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dapat diukur dengan telah diterapkannya/digunakannya sebagai sistem
informasi manajemen (SIM) perpustakaan dan perpustakaan digital (digital
library). Sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan merupakan
pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi,
katalogisasi, pengolahan, sirkulasi, statistik, pengelolaan anggota
perpustakaan, dan lain-lain. Sistem ini sering dikenal juga dengan sebutan sistem
otomasi perpustakaan. Dengan penerapan SIM ini secara langsung merubah
paradigma layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan yang dulunya off-line berubah menjadi on-line.
Di sini Perpustakaan harus mampu merancang layanan perpustakan yang
memungkinkan akses terhadap sumber-sumber informasi (information resources).
Hal ini mengisyaratkan bahwa pemanfaatan perpustakaan
tidak lagi bergantung pada visitasi pemakai perpustakaan atau bertumpu pada
kunjungan secara fisik semata, tetapi pemanfaatannya dapat dilakukan setiap
saat dan dari berbagai tempat dimana pun pengguna berada.
Bab III
PENUTUP
A.
Simpulan
Hidup matinya suatu perpustakaan,
tergantung seberapa ideal perpustakaan itu dapat dimanfaatkan oleh pemustaka.
Hal ini tentu saja berhubungan dengan koleksi apa saja yang dimiliki dan
layanan seperti apa yang di butuhkan oleh pemustaka saat ini. Seorang pustakawan harus jeli melihat
perkembangan yang ada sehingga dapat mengantisipasi perkembangan kebutuhan
pemustaka dari waktu ke waktu yang selalu berubah, Kemajuan zaman sekarang memang menuntut perpustakaan
untuk membenahi dirinya ke arah kemajuan agar tidak ditinggalkan oleh
masyarakat. hal ini tentu saja menjadi tantangan
tersendiri bagi pustakawan untuk terus meningkatkan kualitas layanannya.
Oleh karena itu, di tengah kemajuan ilmu pengetahuan termasuk teknologi
informasi dan komunikasi, perpustakaan harus mampu memberikan nilai tambah pada
informasi melalui streamlining,
ekspansi dan inovasi. Pemberdayaan perpustakaan dan pustakawan dalam paradigma
baru harus disesuaikan dan ditingkatkan seiring dengan perubahan tuntutan
pengunjung, yaitu akses dan layanan informasi secara lebih luas, cepat dan
tepat.
B.
Saran
1.
Peningkatan
pelayanan perpustakaan agar berjalan sesuai dengan perkembangan zaman.
2.
Layanan di
perpustakaan sebaiknya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat.
3.
Pelayanan
perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengunjung, antisipasi
perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah.
Daftar
pustaka.
Ny.
Rusina Sjahrial – Pamuntjak.1986 Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta
: Penerbitan Djambatan.
F. Rahayuningsih.
2007. Pengelolaan perpustakaan.Yogyakarta : Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar